Untuk
menentukan apakah pengujian yang dilakukan merupakan uji satu sisi
atau dua sisi, harus melihat hiotesis yang akan diuji.
Pengertian
:
Uji
satu sisi dilakukan jika pada H1 yang akan diuji terdapat
pertidaksamaan yang mengarah kepada kriteria tertentu.
Contoh
:
- Peneliti ingin mengetahui apakah penjualan daerah A lebih besar dibandingkan daerah B
- Peneliti ingin mengetahui apakah curah hujan di Bogor lebih sedikit daripada di Bandung
- Peneliti ingin menguji apakah tekanan darah menurun setelah diberikan treatment.
Uji
dua sisi dilakukan jika pada hipotesis Ho dan H1 yang akan diuji
hanya mengandung persamaan dan pertidaksamaan.
Contoh :
- Peneliti ingin mengetahui apakah penjualan daerah A berbeda ( tidak sama) dengan di daerah B
- Peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan curah hujan di Bogor dan di Bandung
- Peneliti ingin menguji apakah terjadi perbedaan tekanan darah sebelum dan setelah diberi treatment.
Kesimpulan
:
Pengujian
Hipotesis, adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan memutuskan
apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi,
tujuannya ingin mendapatkan kesimpulan mengenai suatu populasi
berdasarkan sampel yang dimiliki.
Langkah-langkah
pengujian hipotesis :
- Menetapkan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1)
- Pilih tingkat signifikansi, yaitu (alfa)
- Pilih statistik pengujian yang sesuai
- Rumusan sebuah aturan keputusan
- Buatkan keputusan mengenai hipotesis nol berdasarkan informasi sampel tersebut.
Contoh
Soal : Uji satu sisi
Seorang
peneliti ingin mengetahui apakah perusahaan pembuat mesin bubut
rata-rata masih tetap memproduksi 30 buah mesin bubut per harinya
atau lebih kecil dari itu. Data-data sebelumnya diketahui bahwa
standar deviasinya 25. Kemudian sebagai alat penguji, diambil sampel
penelitian sebanyak 100 dan diperoleh rata-rata produksi mesin bubut
27 buah.
Apakah
nilai tersebut masih dapat diterima sehingga produksi mesin bubut 30
buah per harinya? Ujilah dengan taraf nyata 5%.
Jawaban
Soal
Diketahui
:
n
= 100 ;
a
= 5% ;
mo
= 30 ;
s
= 25 ;
X
= 27
a.
Formula Hipotesis
Ho
: m = 30
Ha
: m < 30
b.
Taraf nyata dan nilai Z tabel
a
= 5%
Z
0,05 = -1,65 (Uji sisi kiri)
c.
Kriteria pengujiannya
Ho
diterima jika : Zo > -1,65
Ho
ditolak jika : Zo < -1,65
d.
Uji Statistik
Zo
= (27 - 30) / (25/1001/2) = -1.2
maka
Zo > -1,65 Ho diterima
e.
Kesimpulan
Nilai
uji Z (-1,2) ternyata berada pada daerah yang menerima Ho, sehingga
dapat disimpulkan bahwa perusahaan pembuat mesin bubut berhasil
memenuhi target produksi yaitu mampu memproduksi 30 buah mesin bubut
per harinya.
Contoh
Soal : Uji Dua sisi
Populasi
balok kayu jati pada sebuah pabrik meiliki panjang rata-rata 80 cm
dengan simpangan baku 7 cm. Setelah 3 tahun beroperasi, konsumen
meragukan panjang balok kayu jati tersebut. Guna meyakinkan keabsahan
hipotesis itu, seorang peneliti mengambil sampel acak 100 balok kayu
jati dengan panjang yang berbeda beda dan diperoleh hasil perhitungan
panjang rata-rata ikan adalah 83 cm dan standar deviasinya tetap.
Apakah
ada alasan untuk meragukan bahwa rata rata panjang balok kayu jati
yang dihasilkan sama dengan 80 cm pada taraf signifikan 5% ?
Jawaban
Soal
Diketahui
:
n
= 100 ;
a
= 5% ;
mo
= 80 cm ;
s
= 7 cm ;
X
= 83 cm
a.
Formula Hipotesis
Ho
: m = 80
Ha
: m ≠ 80
b.
Taraf nyata dan nilai z tabel
a
= 5%
Za/2
= 1,96 (Uji dua arah)
c.
Kriteria pengujiannya
Ho
diterima jika : -1,96 < Zo < 1,96
Ho
ditolak jika : Zo > 1,96 atau Zo < -1,96
d.
Uji Statistik
Zo
= (83 - 80) / (7/1001/2) = 4,29
maka
Zo > 1,96 Ho ditolak
e.
Kesimpulan
Nilai
uji Z (4,29) ternyata berada pada daerah yang menolak Ho, oleh sebab
itu, dapat disimpulkan bahwa uji hipotesis diatastidak memiliki cukup
bukti bahwa rata rata panjang balok kayu jati yang dihasilkan tidak
sama dengan 80 cm.
Semoga dapat membantu..
0 comments:
Tinggalkan komentar anda disini ...